PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI DAN MASYARAKAT
A. PENGERTIAN PEMASARAN
Tentunya Anda sering melihat orang-orang menawarkan barang dan
jasa di dalam lingkungan Anda tinggal. Ada juga iklan-iklan di televisi
yang mempromosikan produk yang mereka jual dengan mempertunjukkan
kelebihan produk-produk mereka. Apakah itu menurut Anda merupakan
pemasaran? Apa sebenarnya pengertian dari pemasaran yang sebenarnya?
Saya akan mencoba menjelaskan tentang kekeliruan yang timbul di
masyarakat ini.
Banyak orang sering menggunakan istilah pemasaran untuk kegiatan
periklanan atau penjualan. Semuanya itu sebenarnya hanyalah merupakan
sebagian dari kegiatan pemasaran. Penjualan sebenarnya hanyalah
merupakan salah satu bagian kegiatan pemasaran yaitu hanya menyangkut
kegiatan transaksi yang sesungguhnya dilakukan. Periklanan merupakan
salah satu metode kegiatan promosi yang merupakan bagian lain dari
kegiatan pemasaran yaitu menyangkut aktifitas komunikasi. Sedangkan
pemasaran meliputi masalah penetapan produk, harga, saluran distribusi
dan promosi oleh perusahaan selain kegiatan penjualan di atas. (Pandji
Anoraga, 1997)
Definisi pemasaran dapat dibedakan kedalam definisi
social dan
manajerial. Definisi
social
adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Adapun definisi
manajerial menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (
American Marketing Association/AMA)
adalah proses perencanan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. Definisi ini
menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang mencakup
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian, juga mencakup
barang, jasa, gagasan, berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah
memberikan kepuasan-kepuasan kepada pihak yang terlibat.
B. KONSEP PEMASARAN
Philip Kotler (1997 : 21) mengatakan bahwa konsep pemasaran
adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibanding
pesaing. Ada beberapa konsep pemasaran yang perlu kita perhatikan,
yaitu:
- Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu dan sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi
manusia. Misalnya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, keamanan dan
penghargaan.
- Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Misalnya setiap orang
membutuhkan makan tetapi dapat dipuaskan melalui jenis makanan yang
berbeda seperti orang yang satu makan roti yang lainnya makan nasi soto.
- Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang di
dukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Misalnya
banyak orang ingin mobil Mercedes, namun hanya sedikit orang yang mampu
dan mau membelinya.
- Produk atau tawaran adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan berupa barang,
jasa maupun ide-ide. Misalnya sebuah restoran fast-food menawarkan barang-barang (seperti hamburger, kentang goreng, soft drink), jasa-jasa (seperti pembelian, memasak, dan tempat duduk), dan ide (seperti "hemat waktu").
- Nilai dan kepuasan merupakan suatu dimana pembeli atau sasaran
merasakan terpenuhinya keinginan atau kebutuhannya, sehingga membuktikan
produk dan tawaran berhasil.
C. PERILAKU KONSUMEN
Ada dua komponen kunci yang harus dilakukian pemasaran.
Pertama, pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Kedua, pemasaran mempelajari proses pertukaran, yaitu dua
pihak saling mentransfer sesuatu yang bernilai bagi yang lain. Hal ini
berarti bahwa titik pusat kegiatan pemasaran didasarkan pada suatu
aplikasi disiplin
keunggulan konsumen.Oleh karena itu, konsumen merupakan titik pusat usaha pemasaran.
Lingkungan pemasaran didefinisikan sebagai seluruh segmen pasar
yang berada di masyarakatdan kemampuan perusahaan dari dalam serta para
pesaing yang mempunyai produk yang sama atau barang substitusi lainnya
(Sri Utami, 1998). Oleh karena itu, analisis lingkungan mengarahkan pada
penilaian kekuatan-kekuatan dan institusi-institusi eksternal
perusahaanyang mengidentifikasi bagaimana dampak semua ini pada
usaha-usaha pemasaran. Faktor lingkungan lain yang mempengaruhi konsumen
dan perusahaan adalah kondisi ekonomi, teknologi, politik, dan
kebudayaan.
D. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran,
untuk
memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua
faktor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat., yakni:
- Pasar Sasaran.
Pasar sasaran, yaitu suatu kelompok konsumen yang
homogen, yang merupakan sasaran perusahaan. Para ahli ekonomi sekarang
menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi atas sebuah produk atau kumpulan produk tertentu. Akan tetapi,
para pemasar memandang para penjual sebagai bagian yang membentuk
industri dan para pembeli sebagai bagian yang membentuk pasar.
Istilah pasar sering digunakan untuk mewakili berbagai
pengelompokan pelanggan. Dan seperti telah kita ketahui bersama,
perekonomian modern penuh dengan berbagai macam pasar.

Gambar 1.1 Lima Pasar dan Arus Yang Menghubungkan
Berdasarkan gambar 1.1. dapat di pahami bahwa para pengusaha pabrik
pergi ke pasar sumber daya (pasar bahan mentah, tenaga kerja, pasar
uang) untuk membeli sumber daya dan menjadikannya barang dan jasa,
selanjutnya menjual produk jadi ke pedagang perantara, yang menjualnya
ke konsumen. Para konsumen menjual tenaga kerja mereka dan mendapatkan
uang yang mereka gunakan untuk membayar barang dan jasa. Masing-msing
perekonomian Negara dan perekonomian global terdiri dari seperangkat
interaksi yang rumit dari pasar-pasar yang bertautan pada seluruh proses
pertukaran.
2. Bauran Pemasaran
(Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
di gunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya
di pasar sasaran.
Mc Carthy mengklasifikasikan alat-alat itu
menjadi empat kelompok yang luas yang di sebut empat P dalam pemasaran.
Empat P yang di maksudkan adalah: produk (
Product), harga (
Price), tempat (
Place) dan promosi (
Promotion).

Gambar 1.2. Variabel Bauran Pemasaran
Setelah di perhatikan gambar di atas, nampak empat P menggambarkan
pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, masing-masing alat
pemasaran harus dirancang untuk memberikan satu manfaat bagi pelanggan.
Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjualan berhubungan dengan empat C pelanggan, yaitu:
Empat P Empat C
Product (Produk)
Costumer Solution (Solusi pelanggan)
Price (Harga)
Costumer Cost ( Biaya pelanggan)
Place (Tempat)
Convenience (Kenyamanan)
Promotion (Promosi)
Communication (Komunikasi)
Strategi pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran. di antaranya adalah :
- Strategi dalam persaingan
- Strategi produk
- Strategi "Daur Hidup Produk", dan sebagainya.
Dalam persaingan, diperlukan suatu kejelasan apakah
perusahaan akan menempatkan dirinya sebagai pemimpin, sebagai penantang
ataukah pengikut. Perlu pula ketegasan langkah yang harus dilaksanakan
sesuai dengan sifat dan bentuk pasar yang di hadapi.
Dalam strategi produk, terkadang banyak unsur yang berkaitan
dengan produk yang dihasilkan. Mulai dari desain, warna, bentuk,
pembungkusan, dan berbagai sifat fisik produk lainnya. Mencakup pula
kebijakan penetapan harga produk yang akan memberikan kepuasan baik
kepada konsumen maupun kepada perusahaan sebagai produsen dan penjual.
Perlu pula dipikirkan langkah yang perlu ditempuh untuk menyampaikan
produk ke tangan konsumen.
Selanjutnya strategi pemasaran perlu mempertimbangkan apa yang di sebut daur kehidupan produk
(Product Life Cycle).
Daur kehidupan produk adalah tahap-tahap yang "dilalui" oleh suatu
barang atau jasa sejak ia mulai diperkanalkan di pasar hingga ia lenyap
dari pasar tersebut. Dengan memperhatikan hal ini, dapat dibuat rencana
tentang langkah apa yang perlu dikerjakan dalam menghadapi setiap tahap
dalam kehidupan produk.
E. PERAN PEMASARAN DALAM ORGANISASI
1. Peran Pemasaran dalam Sektor Bisnis
Dalam sektor bisnis, pemasaran mulai di sadari oleh berbagai
perusahaan pada waktu yang berbeda. Unilever, Philips, Sony, dan Canon
termasuk pelopor di Asia. Praktik pemasaran juga berbeda antar negara.
Secara umum, pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan-perusahaan
penghasil barang konsumen dalam kemasan (
Consumer Packaged/Goods), perusahaan-perusahaan penghasil barang konsumen tahan lama
(Consumer Durable-Goods), dan perusahaan-perusahaan peralatan industri.
Dalam dekade terakhir, perusahaan-perusahaan jasa atau pelayanan konsumen
(Consumer Service Firm),
khususnya penerbangan dan bank, telah menuju pemasaran modern.
Pemasaran mulai menarik minat perusahaan asuransi dan pialang saham,
meskipun mereka masih harus banyak belajar dalam menerapkan pemasaran
secara efektif.
2. Peran Pemasaran dalam Sektor Non-Profit
Pemasaran semakin menarik minat organisasi non profit seperti
perguruan tinggi, rumah sakit, gereja, dan kelompok kesenian, khususnya
di Negara-negara maju. Berbagai instansi pemerintah dan lembaga non
profit swasta juga meluncurkan kampanye pemasaran sosial untuk
mengurangi merokok, minum alkohol, penggunaan obat bius, dan hubungan
seks yang tidak aman.
3. Peran Pemasaran dalam Sektor Internasional
Perusahaan multi nasional banyak menanamkan modalnya untuk
meningkatkan kemampuan pemasaran globalnya. Beberapa perusahaan multi
nasional Eropa dan Jepang seperti Nestle, Benetton, Unilever, Toyota,
Sony, dalam banyak hal telah memahami pemasaran secara lebih baik dan
mengalahkan para pesaingnya dari Amerika Serikat. Perusahaan multi
nasional telah memperkenalkan dan menyebarluaskan praktik pemasaran
modern ke seluruh dunia. Hal ini memaksa perusahaan-perusahaan domestik
yang lebih kecil di berbagai Negara untuk memperkuat pemasaran mereka
supaya dapat bersaing secara efektif dengan perusahaan multi nasional.
F. KONSEP-KONSEP PEDOMAN ORGANISASI DALAM PEMASARAN
Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan dibawah filososi yang telah dipikirkan
secara
matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab
sosial. Ada empat konsep bersaing yang dijadikan pedoman oleh organisasi
untuk melakukan kegiatan pemasaran yaitu:
1. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam
bisnis. Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang
berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produk
yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran.
2. Konsep Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen cenderung memilih sebuah
produk dengan fitur-fitur yang paling bermutu, dan inovatif. Manajer
yang memilih konsep ini cenderung menciptakan produk yang superior dan
meningkatkannya sepanjang waktu. Yang perlu diwaspadai dari konsep ini
adalah acapkali manajer yang menganut konsep ini cenderung terperangkap
pada persepsi bahwa sebuah produk akan berhasil hanya bila produk itu
berharga, didistribusikan, diiklankan, dan dijual secara memadai.
3. Konsep Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dan bisnis jika di
tinggalkan biasanya akan cukup banyak membeli produk-produk sebuah
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan
dan promosi yang agresif. Konsep penjualan dipraktikkan paling agresif
pada barang-barang yang tidak dicari, barang-barang yang biasanya tidak
dipikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi, ensiklopedia,
dan tempat pemakaman.
Kebanyakan perusahaan mempraktikkan konsep penjualan ketika
mereka memiliki kapasitas berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa
yang mereka buat, dan bukan membuat apa yang diinginkan pasar. Akan
tetapi, pemasaran yang berbasis pada penjualan agresif membawa resiko
yang tinggi. Konsep ini berpandangan bahwa pelanggan yang di bujuk untuk
membeli sebuah produk, akan menyukainya, dan jika mereka tidak suka,
mereka tidak akan mengembalikannya, atau menjelek-jelekkannya, dan
mengadu kepada organisasi konsumen dan tidak menutup kemungkinan bahwa
konsumen akan membelinya lagi.
4. Konsep Pemasaran
Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
perusahaan adalah perusahaan tersebut harus lebih efektif dibandingkan
para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran itu terdiri dari empat pilar yaitu:
a. Pasar Sasaran
Sebuah perusahaan akan berhasil secara gemilang jika mereka
secara cermat memilih pasar sasarannya dan mempersiapkan program-program
pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tersebut.
b. Kebutuhan Pelanggan
Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu
sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak mereka
sadari. Untuk itu dapat dibedakan lima jenis kebutuhan yaitu: kebutuhan
yang dinyatakan, kebutuhan riil, kebutuhan yang tidak dinyatakan,
kebutuhan kesenangan, dan kebutuhan rahasia.
c. Pemasaran Terpadu
Pemasaran terpadu dapat terjadi pada dua level. Pertama,
berbagai fungsi pemasaran (meliputi tenaga penjualan, periklanan,
pelayanan pelanggan, manajemen produk, dan riset pemasaran) harus
bekerjasama. Semua fungsi pemasaran itu harus dikoordinasi berdasarkan
sudut pandang pelanggan. Kedua, pemasaran harus pula di rangkul oleh
departemen lain di luar pemasaran.
d. Kemampuan Menghasilkan Laba
Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu
organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan
utama adalah laba, dalam kasus perusahaan publik dan nirlaba, tujuan
utama adalah bertahan hidup dan menarik cukup dana untuk melakukan
pekerjaan yang bermanfaat. Meski demikian perusahaan swasta seharusnya
tidak bertujuan meraup laba saja. Melainkan mendapatkan laba sebagai
akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan
menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik
dibandingkan pesaingnya dan kebanyakan perusahaan tidak menganut konsep
pemasaran sebelum dipaksa keadaan seperti: penurunan penjualan,
pertumbuhan yang lambat, perubahan pola pembelian, peningkatan
persaingan dan peningkatan pengeluaran pemasaran.
G. PEMASARAN INDUSTRI
Apa sih pemasaran industri itu? Apakah menjual barang untuk
di konsumsi seperti pemasaran produk konsumsi? Apa perbedaan pemasaran
industri dengan pemasaran produk konsumsi? Saya akan sedikit menjelaskan
tentang pemasaran industri agar masyarakat tau jika pemasaran industri
itu berbeda dengan pemasaran produk konsumsi.
Tentunya kita lebih sering mendengar nama pemasaran produk
konsumsi. Dan memang didalam kehidupan kita ini, kita lebih banyak
membeli produk untuk dikonsumsi secara langsung, sehingga pemasaran
produk konsumsi lebih di kenal di masyarakat dibandingkan pemasaran
industri. Pemasaran industri dikenal juga dengan nama pemasaran
industrial, pemasaran bisnis, perusahaan antarperusahaan dan pemasaran
organisasi.
Pemasaran industri berbeda dengan pemasaran produk
konsumsi, terutama dalam hal penggunaan produk dan konsumen yang dituju,
dimana pemasaran industri mengarahkan produknya kepada:
- Perusahaan yang akan menjual kembali produk tersebut
- Perusahaan yang membeli produk tersebut untuk membantu proses produksinya, dan
- Lembaga atau organisasi yang membeli produk tersebut untuk membantu kegiatan operasionalnya
Pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi
terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar industri,
mencakup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri, untuk
digunakan dalam memproduksi barang dan jasa yang akan dijual, disewakan
atau dipasok kepada konsumen lain. Transaksi dalam pemasaran industri
terjadi apabila suatu barang atau jasa dijual untuk suatu kegunaan lain
dan bukan secara langsung untuk dikonsumsi secara personal
(Bingham et al., 2005). Contohnya:
- Pemasaran bahan baku phospat ke pabrik pupuk
- Pemasaran peralatan boilers ke pabrik gula
- Pemasaran mesin tenun ke pabrik tenun
- Pemasaran kapal tanker ke perusahaan angkutan minyak
Contoh yang lebih konkretnya adalah suatu pabrik tekstil
membeli mesin tekstil untuk peremajaan mesinnya yang sudah tua atau
suatu perusahaan industri otomotif membeli pelat baja
(sheet) untuk bahan baku pabrik perakitannya.
SUMBER REFERENSI:
Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta:
Rineka Cipta
Widiana, Dra. Muslichah Erma. 2010. Dasar-Dasar Pemasaran. Bandung: Karya Putra Darwati
Subroto, Budiarto. Pemasaran Industri
http://kanghae.com/menejemen-pemasaran/konsep-dasar-pemasaran-abad-21
www.cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia